Latest News

Kisah Penderita Geraschophobia, Anak yang Takut Jadi Dewasa

Tidak ada orang yang benar-benar ingin tumbuh dewasa. Kalimat itu seperti sentimen yang terpampang di seluruh budaya populer, termasuk di dalam iklan salah satu merek ternama mainan anak, Toys R Us.
Penderita Geraschophobia Anak yang Takut Jadi Dewasa

Merangkul segudang tanggung jawab saat dewasa dianggap sebagai hal yang tidak menyenangkan. Meski demikian, sebagian besar orang bisa mengatasinya. Namun, ada satu pengecualian aneh yang tragis, geraschophobia atau ketakutan untuk tumbuh dewasa.

Ini adalah kondisi yang sangat langka. Seperti dilansir dari laman Live Science, sebuah artikel dari Case Reports di Jurnal Psychiatry menyorot kasus tersebut, dan tampaknya agak intens.

Tim peneliti yang dipimpin Laurensia Perales-Blum melaporkan seorang anak laki-laki 14 tahun di Meksiko yang mengalami fobia tersebut. Masalah anak tersebut bermula sejak dua setengah tahun lalu. Saat itu, dia mengalami ketakutan untuk tumbuh yang berlebihan.

Masalah anak itu jadi sedikit di luar kendali. Dia menolak makan. Padahal, makanan mengandung asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik.

Di samping itu, dia mengadopsi postur bungkuk untuk menyembunyikan tinggi badannya, dan mulai mendistorsi suaranya dengan volume lebih rendah dan nada lebih tinggi dari biasanya.

Dia juga belajar lewat internet agar tidak ejakulasi. Itu karena sangat memperhatikan perkembangan karakteristik seksualnya. Setiap kali melihat perubahan fisik yang menunjukkan dia tumbuh, dia takut dan cemas. Sampai pada titik ingin melakukan operasi demi menyembunyikan kedewasaannya.

Saat orang-orang mengatakan bahwa dia lebih tinggi atau lebih tua, dia jadi sangat marah dan menangis. Karena asupan makanan yang dia batasi, berat tubuhnya hilang sebanyak 12 kilogram.

Nilai persentil berdasarkan Indeks Massa Tubuh anak seusianya adalah 25. Namun, tidak ada perubahan dalam citra tubuhnya.

Diperparah lagi dengan sang ibu yang memperlakukan remaja tersebut seolah anak kecil. Misalnya, menyanyikan lagu nina bobo, juga memilihkan pakaian yang dia pakai setiap hari.

Jauh sebelum anak tersebut mengalami geraschophobia, kisah hidupnya sangat memilukan. Banyak hal buruk dia alami, termasuk pelecehan seksual. Untungnya, para peneliti melaporkan beberapa keberhasilan dalam mengobati kondisinya.

Biasanya, cukup sulit untuk memahami penyakit mental dengan cara mendalam. Jika Anda tidak mengalami depresi berat atau skizofrenia, rasanya sulit untuk mengerti bagaimana rasanya diganggu oleh suara-suara mengejek.

Tidak sulit mengingat bagaimana rasanya jadi remaja canggung, murung, dan khawatir tentang perubahan di dalam tubuh. Namun bayangkan, jika semua kejiwaan statis tersebut terwujud sebagai penolakan fisik untuk tumbuh.