Latest News

Seru! Siswa SMP Tantang Duel Jambret, nih Fotonya

Tota Manuel Sianturi merupakan korban penipuan saat pulang sekolah, kemarin. Ponsel di tangannya berpindah tangan. Pelaku kabur.

Si pelaku, namanya Andi, berhasil ditangkap warga dan diserahkan ke polisi. Tota, siswa SMP kelas VII (kelas 1) SMP Negeri 2 itu pun menemui Andi di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsekta Samarinda Ilir.

Tiba-tiba buk! Tota melayangkan pukulan tepat mendarat di wajah Andi. Bocah berusia 13 tahun itu seakan tak peduli.

Ia benar-benar geram hingga tak sadar menantang pria berusia 23 tahun yang duduk di depannya itu berduel di depan polisi.

Bukannya menerima tawaran duel, Andi malah menagis dan meminta maaf kepada Tota, yang perlahan akhirnya dapat mengendalikan emosi ketika polisi menyuruhnya duduk.

“Maaf dek. Kakak khilaf, kakak butuh uang buat bayar kos,” Andi memelas kepada Tota.

Ceritanya begini. Saat pulang sekolah kemarin Tota di halte depan SMPN 2 Jalan Achmad Dahlan, Kelurahan Sungai Pinang Luar (SPL), Samarinda Kota, pukul 02.30 Wita. Andi datang, berpura-pura meminjam ponsel tapi malah langsung membawa kabur. Tota susah payah mengejarnya sembari berteriak.

“Dia (Andi, Red) dekati saya, katanya minta tolong teleponkan nomor HP dia yang dibawa temannya,” kata Tota kepada Sapos (Jawa Pos Group).

Karena nomor ponsel yang disebutkan Andi kurang jelas, Tota menjadi serba salah mengetik nomor ponsel yang diucapkan Andi.

“Dia lalu bilang “sini HP-mu saya pinjam”,” ucap Tota seraya menirukan yang dikatakan Andi.

Setelah ponsel Tota berpindah tangan, Andi lantas berpura-pura menelepon. Namun akting pria yang beralamat di Jalan Pangeran hidayatullah, Gang Amal, Kelurahan Karang Mumus, Samarinda Kota itu membuat Tora curiga.

“Saya lihat lampu layar ponsel saya tak berkedip, biasanya berkedip kalau digunakan menelepon,” ujar Tota.

Merasa gelagat Andi mencurigakan, Tota lantas bersiap-siap melepaskan tas di pundaknya. Benar saja dugaan Tota, Andi tiba-tiba saja lari ke arah Jalan Sendawar yang ada di samping sekolahnya.

Ia pun mengejar Andi hingga di kawasan Jalan Danau Jempang, sembari berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan Tota juga ikut mengejar.

“Dia lari masuk ke rumah warga. Dia bilang itu rumah neneknya, tapi tak ada yang kenal dengan dia,” ujar Tota.

Warga yang yakin pengakuan Andi itu hanya akal-akalan saja, langsung merangsek masuk ke dalam rumah warga tersebut dan menyeret Andi ke Polsek Ilir.

Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir Ipda Dedi Setiawan menuturkan, Andi sudah diamankan dan Tota juga sudah membuat laporan resmi.

“Ponsel yang sempat dijambret pelaku (Andi, Red) juga sudah kami amankan sebagai barang bukti. Dan kami juga masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk menggali kemungkinan adanya pelaku lainnya,” tandasnya. (oke/sam/jpnn)