Latest News

Tukang Becak Dirazia PM Solo, Dompet Dibuka Lalu Dikasih Uang Rp 20.000

operasi dompet kempes. HUT TNI (tribun jateng)
Mujiono (62) kaget saat seorang anggota Corps Polisi Militer (CPM) tiba-tiba menghentikan becaknya di depan Markas Komando (Mako) Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Solo, Senin (5/10/2015).

Anggota CPM kemudian meminta penarik becak kelahiran Magelang ini untuk mengeluarkan dompet serta menunjukan isi dompetnya.

"Dompet saya hanya isi Rp 2.000 sama identitas diri, KTP," ujar pengemudi becak yang biasanya sering mangkal di depan Kusuma Sahid Prince Hotel kepada Tribun Jateng.

Dompet para abang becak dibuka oleh PM Solo. Setelah diperiksa, mereka dikasih Rp 20 ribu. Seperti yang dilansir tribun jateng.

Setelah mengetahui isi dompet Mujiono, kemudian anggota CPM ini menyuruhnya untuk masuk dan menghadap anggota CPM lainnya di depan pintu Mako Denpom.

Saat menghadap ini, kemudian Mujiono diberi uang sebesar Rp 20.000 oleh anggota CPM ini.

Lantaran para anggota Denpom dibantu Polresta Solo menggelar 'Operasi Kantong Kempes' untuk merayakan HUT TNI yang ke-70 tahun.

"Sebelumnya saya memang sempat takut tentara karena pengalaman saat orde baru (Orba) dimana tentara memang sangat ditakuti, tetapi tentara sekarang sudah begitu merakyat dan dicintai masyarakat," sambungnya.

Hal senada juga diutarakan oleh pengemudi becak lainnya, Sukidi (67) yang sempat kaget namun akhirnya berterima kasih karena mendapat rezeki.

"Kalau hasil membecak tidak pasti setiap harinya, kadang kalau rame bisa dapet sampai Rp 80.000, kadang pun juga gak dapet apa-apa," ungkap penarik becak asal Wonogiri yang sering mangkal di Pasar Gede ini.

Di sisi lain, Koordinator Operasi Kantong Kempes, Kopral Bagyo mengatakan kalau operasi ini digelar memang untuk memeriahkan HUT TNI ke-70 tahun.

"Sangat prihatin melihat negeri ini sudah merdeka selama 70 tahun, tetapi sejumlah orang di negeri ini masih hidup sengsara," ucapnya sembari mengatakan ada 20 pengemudi becak yang terjaring operasi ini.

Bagyo menambahkan uang yang diberikan kepada tukang becak ini murni iuran dari sejumlah anggota CPM Solo, lantaran ada sejumlah anggota yang naik pangkat. (Tribun Jjateng)