Latest News

7 Perjalanan Haji Paling Nekad Dan Menginspirasi Sepanjang Sejarah

Setiap tahun, umat Islam dari seluruh dunia mengambil bagian dalam pertemuan terbesar di Bumi yang disebut sebagai ibadah haji. Ibadah haji adalah termasuk salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi yang sudah mampu secara fisik dan finansial, setidaknya sekali dalam seumur hidup. 

Ibadah haji dilakukan selama beberapa hari, dimana orang kulit putih, coklat dan hitam, kaya dan miskin, raja dan petani, pria dan wanita, tua dan muda akan berdiri dalam kedudukan yang sama di hadapan Allah, semua orang akan berseru kepada Allah untuk mendapatkan ridho-Nya. Hari-hari ini adalah hari-hari yang merupakan puncak spiritual setiap Muslim yang akan dikenang seumur hidup mereka.

Perjalanan haji di jaman modern ini tidaklah begitu sulit dilakukan asalkan kita mempunyai uang dan kondisi fisik yang memungkinkan. Akan tetapi, tidak semua orang seberuntung itu, beberapa orang harus menempuh perjalanan berbulan-bulan untuk sampai ke Mekah. Berikut kisah perjalanan haji inspiratif :


7. Haroon Patel dkk, Inggris



Setelah 20 bulan perencanaan, beberapa orang pemberani pada tahun 2012 berangkat dari Eurotunnel di Folkestone, Inggris, untuk melakukan perjalanan ibadah haji dengan menaiki sebuah mini bus. Selama 37 hari berikutnya mereka melalui rute Perancis, Swiss,JermanAustriaSloveniaKroasiaSerbiadan Bulgaria.

Pada saat mencapai Turki, mereka harus meninggalkan mini bus mereka dan melanjutkan perjalanan dengan penerbangan ke Yordania, untuk menghindari perang saudara yang saat itu mulai melanda Suriah.

Haroon Patel yang berprofesi sebagai Apoteker, mengatakan: "Kami sebenarnya ingin mengambil rute dari para peziarah zaman dulu dan berpikir kami akan mampu, tapi itu tidak mungkin kami lakukan karena apa yang terjadi di Suriah."

Kelompok ini kemudian dari Yordania menggunakan minibus lain melewati Israel untuk mengunjungi masjid Al Aqsa. Setelah kembali ke Yordania, kemudian mereka menyeberangi Laut Merah dengan feri ke Nuweiba di Mesir, sebelum terbang ke Jeddah di Arab Saudi di mana mereka menyelesaikan ibadah haji, dan tinggal disana selama dua minggu.

6. Senad Hadzic (47), Bosnia



Ia meninggalkan kota kelahirannya, Banovici, di Bosnia, pada tahun 2012 dan berjalan kaki sekitar 3.540 mil melintasi Bosnia, Serbia, Bulgaria, Turki, Suriah, Yordania dan Arab Saudi untuk akhirnya mencapai Mekah. Hanya dengan membawa ransel seberat 20 kg, yang berisi peralatan hidup sekedarnya, Senad Hadzic mengatakan perjalanannya kadang-kadang menemui sedikit rintangan. Dia meninggalkan rumahnya dengan hanya berbekal 200 euro dan tidur terutama di masjid-masjid, taman kotadan kadang-kadang di jalanan. Tapi dia menyatakan perjalanannya yang berat itu terasa ringan ketika akhirnya dia sampai di Mekah : "Aku benar-benar sangat senang dan menurutku ini adalah tempat yang paling indah di dunia."


5. Dzhanar Aliyev Magomed Ali (63), Chechnya




Bertujuan untuk mencari pengalaman spiritual terbesar dalam hidupnya, Dzhanar Aliyev Magomed Ali, 63 tahun dari Chechnya, pada tahun 2007 telah melintasi 13 negara mengendarai sepedanya yang sudah karatan untuk bergabung dengan hampir tiga juta Muslim dari seluruh dunia dalam melakukan ibadah haji.

Magomed Ali membutuhkan sekitar 10 minggu perjalanan dari Urus-Martan, sebuah desa kecil di Chechnya, ke kota suci Mekah di Arab Saudi. "Aku hanya takut kepada Allah, dan kemungkinan bahwa saya tidak akan sampai ke tujuan saya," kata Magomed Ali setelah pulang dari perjalanan ibadah hajinya.

4. Salim Moumou Eljeddahoui (25), Perancis




Pada tahun 2007, mahasiswa Perancis berusia 25 tahun, Salim Moumou Eljeddahoui telah bersepeda lebih dari 3.000 mil melalui negara-negara yang berbeda untuk tiba di kota suci Mekah. Eljeddahoui yang sekarang pindah ke kota Nottingham, Inggris untuk belajar bahasa Inggris, mengikuti jejak kakeknya yang berjalan kaki dari Perancis ke Mekah untuk naik haji.

"Kakek saya butuh waktu enam bulan untuk sampai ke Mekah, saat itu kondisi untuk makan dan tidur masih sangat sulit," kata Eljeddahoui, "Saya ingin merasakan kondisi yang sama dan kesulitan yang sama."


3. Nathim Cairncross (28) dan Imtiyaz Ahmad Haron (25), Afrika Selatan



Pada tahun 2010, dua orang pemuda Afrika Selatan mengayuh sepeda ke Arab Saudi untuk melakukan perjalanan haji. Nathim Cairncross, 28, dan Imtiyaz Ahmad Haron, 25, keduanya dari Cape Town, mengatakan bahwa mereka merasa senang telah berhasil memenuhi impian mereka melaksanakan ibadah haji. "Mengayuh sepeda ke Arab Saudi dari Cape Town adalah pengalaman yang melelahkan. Kami memang berniat melakukan perjalanan haji dengan cara ini agar kami bisa merasakan sendiri kerasnya melakukan ibadah haji," kata Cairncross, seorang pemuda yang berprofesi sebagai perencana tata kota.

Ketika ditanya mengapa mereka memilih untuk naik sepeda, Cairncross berkata: "Ini memberi kita banyak kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang dari negara yang berbeda. Selain itu, selama perjalanan kami bisa berdakwah di mana pun kami berhenti untuk menginap."

2. Choiron NasichinIndonesia



Kalau berbicara mengenai perjalanan haji yang tidak biasa, Indonesia juga mempunyai cerita itu. Adalah Choiron Nasichin, pria asal Kecamatan Sumobito, Jombang, sempat membuat geger lantaran ulah nekatnya dengan nebeng pesawat rombongan haji di bandara Juanda.

Ceritanya bermula dengan keinginan Choiron yang menggebu-gebu untuk naik haji. Akan tetapi karena tidak adanya biaya, akhirnya pada tahun 1992 dengan hanya berbekal uang Rp. 54.000, dia nekat berangkat ke Juanda, dan dengan cara melompati pagar bandara, dia pun ikut “menyusup” diantara rombongan calon haji. Aksinya baru ketahuan setelah pesawat hampir sampai di bandara King Abdul Aziz, ketika pramugari menanyakan dokumen perjalanannya, sehingga ia pun terpaksa dipulangkan.

Setelah peristiwa menghebohkan itu, pada tahun 1994, Choiron Nasichin akhirnya benar-benar bisa berangkat haji atas biaya dari seseorang bernama Haji Tosim. Kemudian di tahun 2005 dia berangkat haji lagi dibiayai oleh seorang pengusaha. Meskipun sudah berhaji 2 kali, sampai sekarang orang menyebutnya sebagai “Haji Nunut”.

1. Ibnu Batutah (meninggal tahun 1368), Maroko


Sampai sekarang, Ibnu Batutah dikenal sebagai salah satu “penjelajah terbesar sepanjang jaman”. Dia telah berkelana sejauh sekitar 120.000 km atau 75.000 mil. Ibnu Batutah lahir di kota Tangier, Maroko, dia memulai perjalanan ke Mekah pada tahun 1325. Selama pengembaraannya, Ibnu Batutah tercatat mengunjungi Mekah sebanyak 4 kali, dan selama itu pula dia tidak pernah mengambil rute yang sama. Dia telah melintasi lebih dari 40 negara dan bertemu dengan sekitar 60 kepala negara. Memoar perjalanannya, yang dikenal sebagai Rihla, ditulis selama perjalanannya, mencatat nama lebih dari 2.000 orang yang ia temui atau makam orang terkenal yang ia kunjungi.